Pacar lo?
Bukan..
Ehm.. temen?
Bukan juga..
Istri muda lo?
Siapa lagi, seongok benda yang slalu nemenin gue spenjang waktu, yang slalu ada buat gue dalam susah maupun seneng, yang selalu setia nemenin gue waktu gue ngerjain tugas, yang selalu nemenin gue tidur tapi dia gak hamil2. Lepi gue lah..
Waktu itu gue baru pulang kuliah, senja di kota solo. Jalan-jalan gang menuju kontraan sudah sepi karena jam sudah menunjukan pukul empat lebih lima belas menit. Waktu itu kalo gak salah gue habis kuliah anatomi. Rasa lelah rasanya pengen segera gue lepas, terbayang dipikiran gue game pro evolution soccer di lepi gue, sepanjang perjalanan yang gue pikirin cumin lanjutan episode naruto shipunden bakalan kayak apa ya. Tak lama sampailah gue didepan pintu kayu berwarna coklat yang tertempel manis di kontraan gue , lengkap dengan gembok besi yang katanya anti maling.
Yang pertama gue lakuin adalah, ya.. seperti yang biasanya anak muda yang baru aqil balik, melempar tas ransel hitam gue dengan semena2 tanpa memikirkan perasanya. Setelah gue meminum seteguk dua teguk air mineral yang gue ambil dari dispenser gue. Tanpa piker panjang gue langsung menghampiri lepi gue. Sambil senyum manis dan dia pun membalas dengan nada datar yang sekilas terdengar sperti suara log on windows. Namun, gue ngerasa ada yang beda sama doi. Gue pandangin doi, doi pun mandangin gue balik.. dan akhirna doipun mengutarakan isi hatinya.. atau lebih tepatnya isi hardisknya..
Masih segar diingatan gue tulisan yang intinya gue suruh bekup memori doi soalnya ada masalah dengan otak doi. Dan bodohnya gue, gue malah mengabaikan permintaan, yang mungkin menjadi permintaan terakhir dari doi. Dan dengan biadapnya gue pun memaksa doi untuk memenuhi nafsu gue..
Dan akhirnya naruto shipunden episode 240 menjadi saksi kepergian doi..
Gue panik, gue takut. Keringet dingin pun keluar dari pori2 kulit gue, bercampur bau ketek yang menyadarkan gue kalau saat itu gue belum mandi. Gue coba melekukan pertolongan pertama mulai dari mengecek speker sampai meniup lubang anginnya. Akhirnya doipun merespon, gue liat dari balik laar monitornya yang ada hanya warna hitam dengan tulisan yang menunjukkan kalo ada masalah dengan memori doi.
Akhirnya gue berfikir kalo gue uadah gak sanggup lagi nyembuhin doi. Guepun langsung bertindak dengan membawa doi ke tempat servis terdekat. Sangking gue sayangnya sama doi dan gak mau kehilangan doi.
Hari sudah semakin gelap. Tapi cahaya matahari masih cukup terang untuk menyinari jalan gue menuju tempat servis. Dengan rasa yang masih sedih , akhirnya gue pun sampe di tempat servis di pinggir jalan. Dengan sedikit berlari guepun menemui mas mas tukang servis.
“Emas. Saya minta tolong”. Kata gue
Iyah.. ada apa adek”. Sahut mas2 itu
Ini emas.. gak bisa hidup.
Baiklah adek biar emas cek dulu..
Setelah sekian lama menunggu, sambil ngeliatin mas2 yang memenceti semua tombol yang ada pada doi. Akhirnya mas tersebut mendiaknosis kalo doi terkena kangker pada hardisknya.
Adek.. sebenernya saya berat untuk mengatakannya
Katakan saja emas. Katakan!”, kata gue sambil menatap dalam mata mas2 tersebut dengan mata sedikit berkaca kaca menahan pipis.
Jadi begini, doi udah gak bisa terselamatkan lagi..
APAAA …!!. Kata gue gak percaya.
Tenang dek tenang”kata mas itu dengan sedikit takut kalo gue tiba2 pingsan dan dituduh melakukan kejahatan seksual karena jeritan gue tadi. “lepi anda masih bisa di selamatkan, nanti kita akan melakukan semua yang kami bisa. Tapi mungkin nanti setelah magrib bar selesai, untuk sementara ini lebih baik doi di rawat duluu.
Baik lah emas saya percaya” gue pun pulang ……..
Gue was-was menunggu kabr mas-mas servis. Yang janjinya gue bakal di hubungin kalo doi sudah sehat. Gak lama setelah gue mnunaikan ibadah sholat magrib, handphone gue pun bunyi. Dilayar handphone gue muncul pemberitahuan “satu pesan diterima”. Dan akhirnya penantian gue pun gak sia2 sidoi ternyata berhasil di selamatkan. Gue seneng, langsung deh gue bergegas menaiki motor mio soul hitam gue dan menuju tempat servis. Dengan mata berbinar –binar akhirnya doi kembali kepangkuan gue lagi. TAMAT
No comments:
Post a Comment