Monday, 19 December 2016

ES TEH (part 2)


“jadi, cowok siapa nih paling cakep ?” kata salah satu dari teman Vino yang berbadan agak berisi, menanyakan kepada yang lainnya.

“cowoknya Indah tuu.. yang cakep” jawaban dari teman yang lainnya dengan nada mengejek.

DEEGG!!. Jatung Vino serasa berhenti. Saat itu juga mood Vino berubah. Dunia serasa menyempit mendesaknya hingga sulit bernafas. Otaknya memaksanya mengingat prinsip yang sudah dia buat. Ya..  Vino pernah membuat prinsip, bahwa sesuka-sukanya dia, sesayang-sayangnya dia, secinta-cintanya dia sama cewek, dia harus berhenti mengejar kalau cewek itu sudah punya cowok. Prinsip yang keren.
                Tahun kedua berakhir, begitu juga dengan harapan Vino. Sulit memang, ketika kita sudah sayang banget sama orang tapi kita dipaksa buat mundur. Tapi ya mau gimana lagi, itu prinsip yang sudah dipegang Vino, dan dia harus manaati prinsip itu, karena itu yang membutnya dihargai.
                Cerita vino belum berakhir. Liburan semester telah usai. Vino kembali keaktivitas normalnya. Soal Indah ?, Vino mundur bukan berarti perasaan itu hilang gitu aja kali.
                Masuk tahun ajaran baru, semua berjalan seperti biasa. Kuliah.. main.. hobi.. ya semuanya lancar-lancar aja. Hingga  suatu ketika ada suatu moment, dimana prilaku  Indah jadi aneh banget ke Vino. Vino  hanya meredupkan lampunya, lalu indah datang menekan tombol power itu lagi, dan lampu itupun bersinar kembali.
                Vino yang merasa mendapatkan lampu hijau, kembali mulai mendekati indah. Hari demi hari berjalan lancar. Vino merasa bahwa mereka semakin dekat. Rasa itu tumbuh lagi bahkan makin besar. Rasa yang sudah dia lupakan sejak cinta pertamanya.
                Vino saat ini berada pada tinggkat kepercayaan diri yang sangat tinggi. Bagamana tidak, perhatian dari Indah, kepedulian Indah, ucapan selamat malam, sapaan dipagi hari. Gimana gak klepek-klepek coba ketika Vino terbangun dari tidurnya dan mendapatkan notif dari bbmya dan ketika dia buka ternyata itu  vn dari indah,  Vino pun menekan tombol play lalu dengan suara serak-serak setengah sadar Indah berkata, “ciee.. yang baru bangun, bangun gih cuci muka terus sholat, hihihi”. Sakit tu anak. Mungkin itu terdengar biasa saja, tapi bagi orang yang sedang jatuh cinta seperti Vino itu kayak dibuat terbang setinggi-tingginya, sampai gak mau turun lagi. Bukan cuman itu, kode – kode yang diberikan indah membuat Vino semakin yakin kalau dia punya rasa yang sama, salah satunya ketika Indah mengatakan bahwa Vino merupakan kandidat untuk calon imamnya sambil mengirimkan foto unyunya yang memakai mukenah. Gimana gak baper tu Vino.
Hari berganti minggu, Vino sudah tidak tahan lagi ingin mengungkapkan semua isi hatinya ke Indah.  Vino sudah yakin sekali dengan jawaban dari indah. Semua lampu hijau yang dia berikan, Vino yakin sekali malam ini akan menjadi malam yang sangat indah untuk Vino. Ini merupakan pertama kalinya Vino mengungkapkan perasaannya keseorang perempuan secara langsung.

Semua rencana sudah dia susun dengan sempurna, modusnya adalah mereka akan ngerjain tugas bareng lalu di akhir sesi dia akan nembak Indah, Indah tersipu malu sambil menganggukakan kepala, dia tertawa bahagia, lalu semua diakhiri dengan pamitan pulang sambil melambaikan tangan, Indah bilang I LOVE YOU too. PERFECT !.
..........

No comments:

Post a Comment