Ini cerita tentang Vino, anak kuliahan semester 5 di salah satu
perguruan tinggi swasta di pulau Jawa. Sebagai seorang mahasiswa, Vino tergolong
anak yang biasa saja, tidak ada prestasi yang membanggakan. Penghargaan
terakhir yang dia raih adalah juara ketiga lari karung tingkat kecamatan yang
pesertanya rata-rata anak SD yang wasitnya dia sogok dengan semangkok mi ayam
bakso. sebagai anak kos, Vino juga tergolong biasa saja, karena berasal dari
keluarga yang sederhana, ya seperti kebanyakan anak kos pada umumnya, yang
masih mencoba bertahan hidup dengan minum promag saat tanggal tua.
Kuliah
selama 2,5 tahun membuatnya semakin nyaman dipulau seberang. Punya banyak
teman, waktu luang dia habiskan untuk hobi, dan…. Satu lagi yang membuatnya
makin betah gak mau pulang, ceweknya cantik-cantik uey !! .
Dari sekian banyak wanita itu, ada
satu orang yang membuatnya jatuh hati. Gadis cantik dengan rambut pendek hitam sebahu dengan senyuman manis yang membuatnya
rela melakukan apapun agar senyum itu tetap terpancar di wajahnya.
Awal cerita,
dimulai ketika Vino baru memasuki tahun ajaran baru. Entah, apakah ini yang
dimaksud cinta pandangan pertama atau apapun itu yang jelas rasa itu datang
dengan sendirinya. Baru saja bertemu dengan seorang cewek yang bahkan namanya
saja dia belum tau. Eh.. rasa itu muncul aja. Waktu berjalan dengan cepat, hari
demi hari dia lalui sambil bertanya-tanya siapa nama dari seseorang yang
biasanya duduk dibarisan depannya ketika kuliah. Hingga pada suatu ketika, ada
momen dimana Vino bisa mengetahui nama dari gadis itu. Yap !! absensi kelas.
Nama demi nama dipanggil oleh dosen
pengampu mata kuliah. Vino menunggu.. menunggu. Pada akhirnya tersebutlah
sebuah nama dari sang dosen yang membut gadis itu mengangkat tanganya dengan anggun
dan tidak terlalu tinggi. Indah Iriana… “Nama
yang sesuai dan pantas”, begitu kata Vino di dalam hatinya.
Tahun pertama berjalan dengan lancar,
mereka berteman, pertemanan dengan rasa canggung karena salah satu dari mereka
ada yang menyimpan rasa. Karena Vino seorang yang cemen, walaupun mereka
berteman, mereka jarang bicara. Jangankan bicara. Liat foto profil BBM Indah
aja.. Vino mimisan.
Masuk tahun kedua, sisi keberanian
Vino muncul. Mungkin ini efek dari memanjangnya bulu hidung dan bulu ketek Vino. Vino mulai berani
melangkah lebih dekat kearah Indah. Semuanya berjalan lancar. Hingga pada suatu
momen, ketika Vino dan teman-temannya ngobrol ngalur ngidul terselip percakapan
dimana mereka membandinggan pacar siapa yang paling cakep. Karena waktu itu
Vino jomblo, dia hanya diam bersembunyi didalam liang. Kasian.
.....
next part 2...
No comments:
Post a Comment