Tuesday, 20 December 2016

ES TEH (part 3)

Vino mestart motor matik miliknya, sambil menggumam dalam hati, “ini saatnya..”. Vino berangkat dengan gagah berani, seperti pangeran yang menunggangi kuda hitam siap menjemput sang putri.
Singkat cerita Vino sudah sampai ditepat Indah, kos putri yang sederhana, Vino berhenti di depan gerbang, masih sambil duduk diatas motornya Vino mengirim pesan singkat keIndah mengabari kalau dia sudah sampai.  
“heyy, bentar ya.” Kata indah dari kejauhan. Lalu dia datang membukakan pintu gerbang, “motornya bawa masuk aja”. Lanjutnya.
“oke, tapi gak apa-apa nih ? gak ngalangin jalan ?”, kata Vino basa-basi.
 “enggak kok”. Saut Indah.
Malam semakin larut, tugas sudah selesai mereka kerjakan sisanya cuman ngobrol ngalor ngidul. Lalu ada suatu momen ketika mereka lelah bercerita dan tiba-tiba hening. Vino melirik jam di layar Hpnya, mengangkatnya dan seoalah-olah mengecek notif dan suasana hening kembali. Vino berpikir mungkin inilah saatnya. Mengumpulkan semua keberaniannya dan dia mulai bicara…
“eh iya disini tutupnya jam berapa ya ?”, kata Vino mengagetkan Indah yang sedang focus menatap layar notebooknya.
“eee.. jam 11 gerbangnya udah ditutup sih, emang sekarang jam berapa?”, Tanya Indah.
“jam 10:30 sih, masih ada 30 menit lagi buat ngobrol hehehe.. “ kata Vino cegengesan.
“huuu.. dasar.” Saut Indah.
“eh btw. Ini ibunya dimana ya?.” Tanya Vino mengarahkan pembicaraan.
“tuu di dalem “, saut indah sambil menunjuk ke salah satu ruangan.
“lah, berarti kita ngobrol cengengesan dari tadi ibunya denger dong?”, lanjut Vino sambil memasang muka pura-pura kawatir.
“enggak.. tenang aja, kalau ibunya denger biasanya dia ngintip gitu..”, jawab Indah.
Lalu dengan satu tarikan nafas, Vino menatap mata Indah, dan kalimat itu keluar dari mulutnya. “brarti ibunya nanti gak denger kan kalau aku bilang aku suka sama kamu ?, ..”
“Hah ?! “ , satu kata singkat itu keluar dari mulut Indah, sambil memasang raut muka seakan tidak percaya.
“bentar-bentar, kamu yakin bilang kaya gitu ke aku ?”, lanjut Indah. 

“iya.. aku yakin, emang kenapa ?”,  kata Vino agak gemetar.
......

next part 4

Monday, 19 December 2016

ES TEH (part 2)


“jadi, cowok siapa nih paling cakep ?” kata salah satu dari teman Vino yang berbadan agak berisi, menanyakan kepada yang lainnya.

“cowoknya Indah tuu.. yang cakep” jawaban dari teman yang lainnya dengan nada mengejek.

DEEGG!!. Jatung Vino serasa berhenti. Saat itu juga mood Vino berubah. Dunia serasa menyempit mendesaknya hingga sulit bernafas. Otaknya memaksanya mengingat prinsip yang sudah dia buat. Ya..  Vino pernah membuat prinsip, bahwa sesuka-sukanya dia, sesayang-sayangnya dia, secinta-cintanya dia sama cewek, dia harus berhenti mengejar kalau cewek itu sudah punya cowok. Prinsip yang keren.
                Tahun kedua berakhir, begitu juga dengan harapan Vino. Sulit memang, ketika kita sudah sayang banget sama orang tapi kita dipaksa buat mundur. Tapi ya mau gimana lagi, itu prinsip yang sudah dipegang Vino, dan dia harus manaati prinsip itu, karena itu yang membutnya dihargai.
                Cerita vino belum berakhir. Liburan semester telah usai. Vino kembali keaktivitas normalnya. Soal Indah ?, Vino mundur bukan berarti perasaan itu hilang gitu aja kali.
                Masuk tahun ajaran baru, semua berjalan seperti biasa. Kuliah.. main.. hobi.. ya semuanya lancar-lancar aja. Hingga  suatu ketika ada suatu moment, dimana prilaku  Indah jadi aneh banget ke Vino. Vino  hanya meredupkan lampunya, lalu indah datang menekan tombol power itu lagi, dan lampu itupun bersinar kembali.
                Vino yang merasa mendapatkan lampu hijau, kembali mulai mendekati indah. Hari demi hari berjalan lancar. Vino merasa bahwa mereka semakin dekat. Rasa itu tumbuh lagi bahkan makin besar. Rasa yang sudah dia lupakan sejak cinta pertamanya.
                Vino saat ini berada pada tinggkat kepercayaan diri yang sangat tinggi. Bagamana tidak, perhatian dari Indah, kepedulian Indah, ucapan selamat malam, sapaan dipagi hari. Gimana gak klepek-klepek coba ketika Vino terbangun dari tidurnya dan mendapatkan notif dari bbmya dan ketika dia buka ternyata itu  vn dari indah,  Vino pun menekan tombol play lalu dengan suara serak-serak setengah sadar Indah berkata, “ciee.. yang baru bangun, bangun gih cuci muka terus sholat, hihihi”. Sakit tu anak. Mungkin itu terdengar biasa saja, tapi bagi orang yang sedang jatuh cinta seperti Vino itu kayak dibuat terbang setinggi-tingginya, sampai gak mau turun lagi. Bukan cuman itu, kode – kode yang diberikan indah membuat Vino semakin yakin kalau dia punya rasa yang sama, salah satunya ketika Indah mengatakan bahwa Vino merupakan kandidat untuk calon imamnya sambil mengirimkan foto unyunya yang memakai mukenah. Gimana gak baper tu Vino.
Hari berganti minggu, Vino sudah tidak tahan lagi ingin mengungkapkan semua isi hatinya ke Indah.  Vino sudah yakin sekali dengan jawaban dari indah. Semua lampu hijau yang dia berikan, Vino yakin sekali malam ini akan menjadi malam yang sangat indah untuk Vino. Ini merupakan pertama kalinya Vino mengungkapkan perasaannya keseorang perempuan secara langsung.

Semua rencana sudah dia susun dengan sempurna, modusnya adalah mereka akan ngerjain tugas bareng lalu di akhir sesi dia akan nembak Indah, Indah tersipu malu sambil menganggukakan kepala, dia tertawa bahagia, lalu semua diakhiri dengan pamitan pulang sambil melambaikan tangan, Indah bilang I LOVE YOU too. PERFECT !.
..........

Sunday, 18 December 2016

ES TEH (part 1)


Gue udah lupa kapan terakhir gue nulis di blog ini,  males.. ? iya, gak ada materi… iya juga. Tapi entah kenapa hari ini jari gue tergerak untuk menuliskan huruf demi huruf ke dalam layar monitor gue. Mungkin akan terlihat cemen ketika seorang cowok menuliskan apa yang dia rasakan kedalam sebuah cerita. Tapi ya, ini gue, ini cara gue untuk mengekspresikan emosi gue.
Ini cerita tentang  Vino, anak kuliahan semester 5 di salah satu perguruan tinggi swasta di pulau Jawa. Sebagai seorang mahasiswa, Vino tergolong anak yang biasa saja, tidak ada prestasi yang membanggakan. Penghargaan terakhir yang dia raih adalah juara ketiga lari karung tingkat kecamatan yang pesertanya rata-rata anak SD yang wasitnya dia sogok dengan semangkok mi ayam bakso. sebagai anak kos, Vino juga tergolong biasa saja, karena berasal dari keluarga yang sederhana, ya seperti kebanyakan anak kos pada umumnya, yang masih mencoba bertahan hidup dengan minum promag saat tanggal tua.
                Kuliah selama 2,5 tahun membuatnya semakin nyaman dipulau seberang. Punya banyak teman, waktu luang dia habiskan untuk hobi, dan…. Satu lagi yang membuatnya makin betah gak mau pulang, ceweknya cantik-cantik uey !! .
Dari sekian banyak wanita itu, ada satu orang yang membuatnya jatuh hati. Gadis cantik dengan rambut pendek hitam  sebahu dengan senyuman manis yang membuatnya rela melakukan apapun agar senyum itu tetap terpancar di wajahnya.
                Awal cerita, dimulai ketika Vino baru memasuki tahun ajaran baru. Entah, apakah ini yang dimaksud cinta pandangan pertama atau apapun itu yang jelas rasa itu datang dengan sendirinya. Baru saja bertemu dengan seorang cewek yang bahkan namanya saja dia belum tau. Eh.. rasa itu muncul aja. Waktu berjalan dengan cepat, hari demi hari dia lalui sambil bertanya-tanya siapa nama dari seseorang yang biasanya duduk dibarisan depannya ketika kuliah. Hingga pada suatu ketika, ada momen dimana Vino bisa mengetahui nama dari gadis itu. Yap !! absensi kelas.
Nama demi nama dipanggil oleh dosen pengampu mata kuliah. Vino menunggu.. menunggu. Pada akhirnya tersebutlah sebuah nama dari sang dosen yang membut gadis itu mengangkat tanganya dengan anggun dan tidak terlalu tinggi. Indah Iriana…  “Nama yang sesuai dan pantas”, begitu kata Vino di dalam hatinya.  
Tahun pertama berjalan dengan lancar, mereka berteman, pertemanan dengan rasa canggung karena salah satu dari mereka ada yang menyimpan rasa. Karena Vino seorang yang cemen, walaupun mereka berteman, mereka jarang bicara. Jangankan bicara. Liat foto profil BBM Indah aja..  Vino mimisan.

Masuk tahun kedua, sisi keberanian Vino muncul. Mungkin ini efek dari memanjangnya bulu  hidung dan bulu ketek Vino. Vino mulai berani melangkah lebih dekat kearah Indah. Semuanya berjalan lancar. Hingga pada suatu momen, ketika Vino dan teman-temannya ngobrol ngalur ngidul terselip percakapan dimana mereka membandinggan pacar siapa yang paling cakep. Karena waktu itu Vino jomblo, dia hanya diam bersembunyi didalam liang. Kasian. 
.....

Thursday, 4 February 2016

TRAGEDI BANGUN PAGI (BAGIAN 1)

Suara gertakan Emak lebih bisa membangunkanku ketimbang suara alarm handphone. Suaranya itu seperti mempunyai kekuatan luar biasa, plus tamparan dan cipratan air yang  membuatku seperti tidak ada alasan lagi untuk terus menempel pada kasur busaku. Lalu, biasanya semua adegan itu akan diakhiri dengan ceramah ala  ustad, “MAU SAMPAI KAPAN KAMU SEPERTI INI GUS ! BERKAH ITU DATANGNYA DIWAKTU PAGI TAU !”

Aku yang tidak punya kata-kata lagi untuk menjawabnya, ya, karena memang sudah skakmat, hanya bisa terdiam dengan mata sembab menatap langit-langit putih kamarku, dan akhirnya, dengan badan lemas akupun beranjak bangun.

Terkadang, bukan seruan Bos Besar yang membangunkanku, tetapi, sesosok mahluk yang mirip tuyul tiba-tiba loncat kekasur dan menimpa badanku dengan frontal.

“Heekk !! Adek  !!” kataku terbangun .

Meskipun beberapa kali tubuhku ditimpa oleh anak laki-laki umur tiga tahun yang beratnya lumayan, untungnya tulang rusukku tidak ada yang patah.

 “Mas Agus, Ti.. top ! Ti.. top !” serunya dengan tidak fasih, minta dimainkan laptop.

Biasanya kalau lagi pulang kampung aku sering membawa pulang laptopku yang berisi game-game, tujuannya ya, apalagi kalau bukan untuk menyenangkan tuyul satu ini.

“Bentar dek, Mas masih ngantuk nih.. !” kataku sambil merubah posisi tidur miring kekanan.

“Ti.. top !  Ti.. top ! TITOPPP !!!” serunya lagi, kali ini dengan menjambak rambutku ke arah belakang dengan sekuat tenaganya.

“ADUHHH !! IYA, YA, YA, YAA.. !” Akupun mengalah dan menuruti permintaannya.

Sebenarnya hal ini akan lebih menguntungkan kalau Adekku bisa bermain gamenya sendiri, jadi, aku cuman menghidupkan laptop, Dia bisa bermain sendiri,  dan akupun bisa melanjutkan mimpi yang bersambung tadi. Tetapi, semua itu hanya harapanku saja, aku masih harus memainkan game GTA SA untuknya. Diapun hanya duduk dipangkuanku sambil memasukkan jari telunjuk dan jari tengah ke mulut, dan menghisapnya.

Masih beruntung kalau dia bangun  sekitaran jam lima pagi, itu masih memberikanku cukup waktu untuk tidur. Bencana terjadi kalau dia terbangun tengah malam atau sekitar jam tiga pagi dan kejadian pembangunan tidur frontal itu terjadi, aku cuman bisa pasrah, dan menjadi pesuruhnya (lagi ) tetapi dengan kantung mata yang lebih besar dari pada sebelumnya.

Semua tragedi bangun pagi itu membuatku sedikit frustasi, karena aku sering mengantuk ketika bekerja,  dan pekerjaanku mengharuskanku untuk terus fokus, kalau tidak, bisa fatal akibatnya. Akupun mencari ide agar hal-hal yang mengganggu tidurku itu bisa diatasi.

ILUSTRASI

Dimalam hari sebelum tidur, akupun merenungkannya…

(Bersambung, bagian 2)

Wednesday, 6 January 2016

CARA MENAHAN KENCING

MENAHAN KENCING
Kita pasti pernah kebelet pipis waktu dalam perjalanan  dan perjalan yang akan kita tempuh pun masih jauh dari wc umum atau spbu terdekat, atau mungkin kita menahan pipis disuatu acara yang tidak boleh kita tinggalkan atau mungkin hal lain yang mengharuskan kita menahan hasrat biologis kita itu.

Seperti itulah yang biasa saya alami. Berbagai cara telah saya lakukan agar tidak ngompol. Mulai dari menahan dengan sekuat tenaga hingga pakai pampers. Tidak, cuman bercanda :)

Malam ini moment tahan pipis itu terulang kembali. Saya dalam perjalanan menuju kontaran setelah nongkrong. Diseperempat perjalanan hasrat itu muncul dan sialnya spbu masih jauh apalagi dengan kontraan. Seketika saya teringat dengan perkataan dari dosen saya bahwa kekuatan pikiran bisa mengendalikan segalanya. Akhirnya saya mencoba untuk mensugesti diri saya sendiri dengan terus mengatakan dalam pikiran saya “saya merasa biasa.. saya kok tidak kebelet ya.. saya kok gak kebelet pipis ya.. “ terus seperti itu sepanjang perjalanan. Perlahan-lahan hasrat kebelet pipis itupun menghilang. Saya terus mempertahankan pikiran itu hingga sampai di kontraan.

Begitulah cara yang saya temukan untuk menahan pipis. Bagi kalian yang memang kepepet bisa deh dicoba caranya. Cara ini mungkin juga berhasil pada kasus tahan kentut maupun tahan BAB. J
Tapi ingat ! menahan kencing sebenarnya tidak baik bagi kesehatan, jadi jangan sering – sering ya..


Trimakasih, sudah mampir.. jika kalian punya pengalaman tentang menahan kencing dan cara mengatasinya, bisa share di komentar ya.. :)