Muhammad Chandrataruna, Tommy Adi
Wibowo | Kamis, 7 November 2013, 06:35
WIB
VIVAnews - Seorang ilmuwan asal
India mengklaim telah
menemukan jawaban atas
pertanyaan tentang bagaimana
asal-asul kehidupan di Bumi pada
3,8 miliar tahun yang lalu.
Melansir NDTV, 6 November 2013,
ilmuwan bernama Sankar Chatterjee,
yang merupakan profesor geografi dan
kurator paleontologi di Museum of
Texas Tech University, Amerika Serikat,
mengatakan meteor dan komet yang
menabrak Bumi adalah pembawa bahan
yang menciptakan kehidupan di planet
Bumi.
"Pada empat miliar tahun yang lalu,
komet, dan meteor secara reguler
menabrak Bumi. Tabrakan itu
menciptakan kawah besar yang
mengandung air dan juga dasar kimia
untuk kehidupan," jelas Chatterjee.
Dia menambahkan, kawah itu juga
menjadi wadah berkembangnya bahan-
bahan kimia sehingga menciptakan
organisme sederhana pertama di Bumi.
Temuan Chatterjee didapat setelah
meneliti lingkungan yang berisi fosil
batuan tertua di Bumi yang berada di
kawasan Greenland, Australia, dan
Afrika Selatan.
Dari sisa-sisa kawah kuno tersebut,
Chatterjee berkesimpulan bahwa
kehidupan di Bumi dimulai dari tempat
yang panas dan gelap.
"Ketika Bumi terbentuk sekitar 4,5 miliar
tahun yang lalu, masih berupa planet
yang kosong. Lingkungannya sama
sekali tidak ramah bagi organisme hidup.
Permukaan Bumi penuh dengan kawah
gunung berapi yang meletus, hujan
meteor, dan banyak gas beracun," ujar
Chatterjee.
Tapi, tambah Chatterjee, satu miliar
tahun kemudian, Bumi mulai tenang.
Permukaannya mulai dipenuhi air dan
muncul kehidupan bagi mikroba.
Kehidupan di Bumi ditentukan oleh
empat faktor: kosmik, geologi, kimia, dan
biologi.
"Bumi juga cukup beruntung memiliki
jarak yang sempurna dengan matahari
yang memberikan lingkungan yang tepat
untuk memulai kehidupan," tutup
Chatterjee.
© VIVA.co.id
No comments:
Post a Comment